Belimbing Dewa yang selama ini dikenal sebagai ikon Kota Depok, meski belum diperdakan, ternyata telah meraih penghargaan internasional. Agar mampu meningkatkan daya tarik dan nilai ekonomis bagi warga Depok, maka dibutuhkan kreativitas dan setuhan seni guna memberikan nilai tambah terhadap ikon Depok itu.
Untuk memanfaatkan ikon kota tersebut, Walikota Depok Nur Mahmudi Isma;il mempersilakan warga Depok berkreasi manghasilkan karya, seperti membuat liontin dari Belimbing, cincicn dari Belimbing, dan kreasi lainnya yang bias meningkatkan perekonomian warga,” Silakan berkreasi dan berinovasi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, tingginya kepudilan pemerintah untuk menjaga ikon tersebut juga ditunjukan dengan dijadikannya area Belimbing Dewa di Kecamatan Sawangan sebagai daerah tujuan wisata. Nur menegaskan, ikon Belimbing Dewa sudah diperkenalkan kepada Khalayak melalui beberapa karya. Misalnya, dalam bentuk souvenir cantik, yang oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah ( Dekranasda ) Kota Depok. Bahkan, lima dari 10 disain Batik khas Depok berlambangkan Belimbing.
Pak wali mengatakan, keberadaan Belimbing Dewa sebagai ikon Kota Depok telah banyak mendapatkan penghargaan. Penghargaan tersebut tidak hanya bentuk permodalan. Tetapi, bentuk – bentuk lainnya seperti subsidi. Pemkot Depok juga telah menunjuk wilayah Kelurahan Pasir Putih sebagai wilayah Argowisata Belimbing Dewa. Bahkan, sebagai bentuk promosi, Pemkot Depok dalam waktu dekat akan mengadakan aksi bagi Belimbing di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
“ Peran pemerintah sudah banyak dalam mendukung petani Belimbing Dewa. Seperti penyaluran bibit, pelatihan tentang pengolahan Belimbing, pembentukan kelompok kerja khusus untuk Belimbing, dan permodalan,” ujar Pak wali
Tak banyak orang tahu kalu Belimbing Dewa, ikon Kota Depok, kerap disuguhkan sebagai buah pencuci mulut para tamu Negara. Padahal, sejak susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dikukuhkan menjadi Presiden Republik Indonesia, Belimbing Dewa mulai merambah ke dalam lingkungan istana.