Kebudayaan bangsa merupakan keseluruhan hasil akal bangsa Indonesia, yang merupakan buah dari dinamika antara pewarisan danpenciptaan baru, baik tumbuh karena kebutuhan internal maupun karena dorongan interaksi antar bangsa.
Kerajinan adalah produk yang dikerjakan oleh sebagian atau keseluruhannya dengan menggunakan tangan, termasuk segi kebudayaannya yang merupakan usaha yang dapat dikembangkan sebagai industry kerajinan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat juga memelihara, melestarikan dan mengembangkan seni budaya bangsa.
Batik sebagai salah satu bentuk kebudayaan dan hasil karya seni merupakan budaya yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia, sehingga kemudian menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Seperti bentuk kerajinan lainnya, maka kerajinan batik saat ini dapat dikembangkan menjadi industry kerajinan batik yang tentunya dapat menciptakan lapangan kerja dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah ( Dekranasda ) sebagai mitra kerja kerajinan dalam masyarakat yang memiliki persamaan dan kehendak untuk mengembangkan seni produktivitas dan pemasaran kerajinan daerah sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
Salah satu fungsi dari pada Dekranasda adalah wadah bagi pembinaan produk kerajinan sebagai warisan budaya bangsa dengan nilai cita rasa dan perwujudan keanekaragaman etnik yang ada di tanah air serta kerajinan sebagai usaha dan sumber pendapatan bagi masyarakat.
Sedangkan salah satu tujuan Dekranasda adalah menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya bangsa serta membina penemuan dan menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memperkokoh jati diri budaya bangsa.
Dengan alasan tersebut, atas prakarsa ibu Dra.HJ.Nur Azizah Tamhid sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Depok ( Dekranasda ) , maka pada tahun 2007 diadakanlah “Lomba Desain Batik Khas Depok” yang diikuti oleh 223 peserta dan menghasilkan 345 ragam motif batik. Kemudian dipilih 10 motif batik dari 10 orang peserta lomba, lalu disaring lagi hingga didapat 3 model terbaik. Pada saat ini ke-10 motif batik sudah memiliki HAK PATEN pada tanggal 24 Januari 2008 dengan nomor 036483, 036484, 036485, 036486, 036487, 036488, 036489, 036490, 036491, dan 036492.
Secara khusus di dalam desain batik tersebut sudah dimasukan symbol, ciri khas yang mengandung muatan baik nasional maupun lokal (Kota Depok). Adapun arti dan makna yang terkandung adalah:
a. Dari segi warna dasar batik :
Warna kuning keemasan, merah marun, orange, biru, biru tua dan krem, dimana semua warna dasar tersebut melambangkan suatu kewibawaan, keteduhan, ketenangan dan keberanian.
b. Dari segi motif dan symbol :
- Paricara Dharma, semboyan Kota Depok yang menyiratkan banyak makna yang harus menjadi amanah semua komponen masyarakat depok, yang mengutamakan pengabdian yang baik,benar dan adil
- Simbol sayap, berarti mengayomi, mengangkat tinggi harkat, martabat dan derajay masyarakat Depok pada umumnya
- Simbol buah belimbing dan ikan Memphis melambangkan ke unggulan kota Depok
- Simbol mega mendung, memberi arti tingginya cita-cita dan semangat yang sejuk
- Jembatan panus, Margonda, Gedung Tua dan Gong Sibolong serta Topeng Cisalak menunjukan bahwa masyarakat Depok tak akan pernah meninggalkan dan akan selalu menghormati sejarah dan budaya para pendahulunya.
Saat ini batik Depok sampai dengan tahun 2012 ini telah diproduksi kurang lebih 10.000 meter dan diharapkan pada waktu mendatang ke-10 motif batik tersebut dapat lebih dikenal dan di pakai oleh masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat kota depok pada umumnya.
Mengetahui,
Ketua Dekranasda Kota Depok
( Dra.Hj.Nur Azizah Tamhid MA )